Akhir-akhir ini kita sering sekali mendengar berita mengenai Angeline. Seorang gadis kecil berusia 8 tahun yang meninggal setelah diperkosa dan dianiaya. Entah mengapa kasus ini terdengar sangat spesial sehingga banyak sekali media yang memberitakan tentang hal ini. Padahal kasus pembunuhan yang seperti ini sudahlah sangat sering terjadi di Indonesia. Hanya saja tifak banyak yang mengetahui tentang hal ini. Bukankah ini terlihat sangat ganjil?
Memang benar, kasus seperti ini bukanlah hal yang patut untuk disepelekan. Ini adalah kasus yang sangat serius dan menyangkut kemanusiaan. Namun, apakah seharusnya kasus tersebut dibuat meriah sedemikian rupa sehingga menarik banyak simpati publik ? Bukankah seharusnya kasus tersebut diselesaikan bukan hanya disebarkan?
Naasnya, malah banyak berita yang kita lewatkan akibat adanya berita tentang Angeline tersebut. Salah satunya adalah kemarahan Presiden Jokowi soal oknum yang memperlambat dwelling time atau waktu tunggu kontainer yang menyebabkan Jokowi ancam copot menteri. Ketika saya bertanya kepada teman-teman saya, hampir semuanya tidak tahu akan adanya berita ini, aneh bukan? Ini adalah masalah nasional dan seharusnya memang masyarakat mengetahui tentang semua ini. Tapi karena maraknya berita Angeline, berita ini hanya tanyang di salah satu televisi swasta saja.
Ini bukan pertama kalinya terjadi, tidak hanya pada masa pemerintahan sekarang. Bahkan mungkin sejak awal adanya berita televisi di Indonesia, hal ini sudah sering terjadi. Kalau kita menilik ke belakang, seperti kasus Bank Century, kasus KPK vs Polri, kasus pembunuhan terhadap Nasrudin oleh ketua KPK Antasari A dan masih banyak lagi. Keanehannya hampir sama, yaitu tiba-tiba kasus tersebut hilang tanpa jejak dan akhir yang jelas. Semua itu tertutup oleh kasus-kasus baru yang kontroversional dan tidak jelas.
Apakah ini adalah salah satu langkah pemerintah untuk menutup mata kita terhadap apa yang sedang terjadi di negara kita ini? Ataukah hanya sekedar permainan politik belaka? Entahlah, bagaimanapun kebenarannya itu kembali lagi kepada kita semua. Apakah kita menganggap ini sebagai langkah untuk menenangkan rakyat atau mengelabui rakyat. Marilah kita menjad warga negara yang berwawasan luas dan bermata 'melek' terhadap kondisi Indonesia saat ini. Karna mau tidak mau kita harus menerima keadaan ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar